Pernah mencoba sensasi terapi ikan atau mungkin sekadar mendengar informasi tentang terapi ikan ini? Ya, kalau biasanya objek wisata ikan selalu berkaitan dengan memancing, membakar juga mengolah ikan, wisata ikan di Cigugur Kuningan menawarkan sesuatu yang lain dari biasanya. Wisata ikan di lokasi ini memiliki ikan yang digunakan untuk terapi. Saat pertama kali memasukkan kaki ke dalam air kolam yang dingin, hati pasti akan berdebar-debar apalagi bagi yang belum terbiasa disentuh oleh ikan dalam jumah ratusan. Setelah sekian menit ikan-ikan tersebut mulai menggigiti seluruh bagian telapak kaki dan betis. Rasanya tidak sakit, justru menggelikan, menggelitik dan hasil akhirnya membuat kulit terlihat semakin bersih. Ternyata, kolam terapi ikan alami yang ada di Cigugur ini merupakan Pusat Terapi Ikan Alami Pertama di Indonesia.
Mirip Terapi Akupuntur
Terapi ikan alami Cigugur merupakan sarana terapi medis alami yang telah diyakini masyarakat Kabupaten Kuningan, Cirebon, dan sekitarnya dapat membantu menyembuhkan sejumlah macam penyakit degeneratif seperti Stroke, Jantung, Kanker, Hipertensi, Diabetes, Rematik, Ginjal, dan lainnya. Sensasi Terapi Ikan Alami Cigugur secara medis hampir mirip dengan Terapi Tusuk Jarum/ Akupuntur atau Accupressure di mana sensasi yang dirasakan serasa ditusuk- tusuk jarum dan apabila mengenai titik- titik syaraf akupuntur, maka terapi ikan ini dapat membantu melancarkan peredaran darah, mengurangi stres, dan membantu menyembuhkan berbagai macam penyakit.
Wisata terapi ikan Cigugur terletak di Jalan Raya Cigugur Kabupeten Kuningan. Lokasi ini sangat berdekatan dengan Cagar Budaya Gedung Paseban Tri Panca Tunggal yang merupakan pusat kegiatan masyarakat adat Sunda Wiwitan Cigugur Kuningan. Kalau dari arah Cirebon ataupun Kota Kuningan, lokasi ini berada di sebelah kanan jalan.
Ikan-ikan terapi yang berada di lokasi wisata ini memiliki daya hisap dengan bentuk tubuh yang kecil-kecil akan tetapi banyak. Terapi seperti ini tidak berbahaya karena tidak menggunakan bahan kimia, ikan-ikan kecil ini akan melepaskan enzim dithranol (antharalin), yang akan merangsang pertumbuhan sel kulit baru.
Biasanya sehabis terapi ikan, selain kulit terasa lebih bersih, pengunjung juga akan merasa berkurang rasa gatal pada kulit, membuat kulit menjadi lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tidak sehat. Patukan ikan ini juga merangsang sel-sel syaraf dan meancarkan peredaran darah yang bisa menghilangkan stress, badan tampak rileks dan segar.
Kawasan terapi ikan Cigugur memiliki potensi yang sangat besar untuk dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah. Di dalam kawasan ini terdapat 3 kolam besar dengan kedalaman dua dan tiga meter. Air yang ada di kolam ini adalah mata air langsung bukan air hasil sedotan, oleh karena itu air di kolam ini senantiasa mengalir. Ikan-ikan yang ada di lokasi ini juga ikan alami dalam habitatnya bukan ikan hasil ternak atau tanam.
Di sekeliling kolam berjejer penjual makanan dan minuman serta makanan untuk ikan. Di sekitaran kolam dan juga di lendaian atas terdapat beberapa saung dengan jalan setapak yang dibuat dari semen yang menghubungkan kolam dengan pemendangan kolam dari atas bukit.
Cerita Rakyat Muasal Terapi Ikan
Mengenai sejarah objek wisata terapi ikan nilem ini sendiri, konon ditemukan secara tidak sengaja. Suatu sore, sekumpulan anak muda yang habis bermain volley sambil menghilangkan lelah, iseng merendam kakinya di kola mini. Tanpa diduga, tiba-tiba segerombolan ikan-ikan kecil mengerubungi kakinya dan menggigit-gigit kecil yang membuat, pemuda itu kaget dan sontak memekik. Tapi karena penasaran, bukannya kapok, para pemuda itu kembali mencemplungkan kakinya kembali. Dan setelah dirasa-rasa, kok rasanya enak juga, “Mirip terapi-terapi ikan di spa mahal di Jakarta,” ujar salah satu dari mereka.
Dari sinilah kemudian cerita tentang terapi ikan nilem ini menyebar dari mulut ke mulut yang pada akhirnya menarik pengunjung untuk ikut datang untuk merasakan sensasi gigitan ikan nilam. Pada hari libur, pengunjung Kolam Cigugur bisa mencapai 500 orang. Sebetulnya tidak ada promosi khusus, hanya cerita dari mulut ke mulut, demikian penuturan salah satu pengelola kolam ikan.
Mengenai keberadaan ikan-ikan nilem ini sendiri konon bukan dari hasil budidaya, tapi memang datang sendiri ke kolam itu yang kemudian berkembang biak hingga menjadi semakin banyak dan bertambah banyak seperti sekarang ini. Pada awalnya Kolam Cigugur bernama Kolam Ikan Keramat karena menampung ikan dewa atau ikan kancra bodas (ikan mas putih). Ikan ini dibilang keramat karena populasinya terbatas dan sulit dibudidayakan. Agar tidak punah, ikan pun dikeramatkan.
Menurut legenda ikan dewa tidak boleh dipindah atau dibawa sembarangan karena bisa berakibat buruk bagi yang mengambil. Konon, Kolam Cigugur terbentuk karena Sunan Gunung Jati menancapkan tongkatnya ke tanah di desa itu saat mencari air untuk wudlu. Sumber mata air itu masih ada di kolam terkecil dari tiga kolam yang ada.
Bagi mereka yang sudah merasakan terapi ikan atau juga Fish Pedicure ini, lebih menyenangkan ketimbang pedikur karena ikan-ikan ini mengangkat kulit-kulit mati tanpa rasa sakit. Sementara pedikur akan mengikis kulit dengan alat yang jika dilakukan terlalu keras bisa mengikis kulit barunya, hingga timbul luka.Bentuk ikan yang kecil-kecil mampu menjangkau daerah-daerah di sela-sela kaki, seperti di antara jari dan daerah pinggir kuku, sehingga lebih tuntas. Fish Pedicure pun tak menggunakan obat-obatan kimia, sehingga aman untuk kulit, bahkan untuk bayi dan anak kecil.
Ikan-ikan ini akan melepaskan enzim dari mulut mereka yang sekaligus membuat kulit terasa lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tak sehat. Seperti dialami Asih (26), kali pertama menyelupkan kakinya ke dalam kolam berisi kumpulan ikan, menurutnya memberikan sensasi menggelitik, hingga menimbulkan rasa senang yang bisa mengenyahkan stres sesaat sambil menikmati udara segar pegunungan yang menenangkan. Ditambah lagi hisapan-hisapan Dr. Fish (begitu ikan-ikan ini diberi nama) ini bisa memberikan micromassage di kulit bagian atas.
Selain ikan terapi (Fish Therapy), di lokasi ini juga terdapat ikan dewa. Warga setempat menyebutnya ikan Kancra Bodas atau Kancra Dewa. Ikan yang mempunyai nama latin Labaebarbus Dournensi sangat langka dan sangat dikeramatkan warga. Ikan ini tidak pernah diganggu, dipancing ataupun dikonsumsi karena jika dilanggar diyakini orang tersebut akan mendapat celaka.
Ikan dewa sendiri berbentuk besar dengan rupa seperti ikan mujair tapi lebih gemuk, besar dan berwarna hitam pekat. Ikan ini diyakini memiliki jalur di bawah bumi yang digunakan mereka untuk berpindah-pindah ke tempat-tempat keramat tertentu dari mulai Kec. Darma sampai Pesawahan.
Objek wisata alam cigugur dengan ikan dewa dan ikan terapinya merupakan salah satu keunikan dari keragaman kehidupan fauna yang ada di Indonesia yang patut dipelihara. Hanya saja lokasi ini sangat kurang memperhatikan warga lokal sebagai orang yang dari jaman dulu akrab dengan lokasi ini. Terlihat hanya beberapa pedagang yang kebetulan rumahnya dekat dengan lokasi yang mendapat nasib mujur.
Konversi lahan dari yang semula adalah mata air milik warga menjadi kawasan wisata yang tertutup, membatasi akses warga lokal terhadap mata air Cigugur. Hal ini juga menjadi masalah yangseringkali dikeluhkan sebagian warga. Akan tetapi keberadaan wisata terapi ikan ini semakin menarik wisatawan untuk datang ke cigugur di samping situs-situs lain yang tak kalah uniknya seperti Paseban Tri Panca tunggal, Gua Maria, dan lain-lain.
Rute Menuju Kolam Renang Cigugur
Bagi yang menggunakan kendaraan pribadi bisa melihat dari peta. Namun bagi yang menggunakan angkutan umum dari arah Cirebon. Dari terminal Cirebon naik bis ¾ jurusan Tasik Cirebon atau elf jurusan Cirebon Cikijing turun langsung lokasi. Atau jika dari arah Ciamis, bisa naik bis ¾ jurusan Tasik Cirebon atau elf jurusan Cirebon Cikijing turun langsung lokasi. Sementara dari kota Kuningan, bisa naik angkot 09 turun langsung lokasi. (Rosyid, Farida, Rozikoh)
MANFAAT TERAPI IKAN
Habis Terapi ikan kok kaki dan kepala terasa enteng, eh.. lagi pula kulit yang diterapi terasa segar, kanapa yah..??
Disinyalir Enzim Dithranol (Anthralin) yang dikeluarkan dari mulut ikan ini, bermanfaat selain membantu proses pengelupasan kulit mati secara alami, terapi ikan ini juga berguna untuk menghambat pertumbuhan kulit yang terlalu cepat tumbuh, meningkatkan kelembaban kulit, memperlancar sirkulasi darah, mengurangi dan mengaburkan bekas luka, membantu peremajaan kulit, membuat kulit lebih halus dan bersih. Ikan-ikan ini akan melepaskan enzim dari mulut mereka yang sekaligus membuat kulit terasa lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tak sehat. Kali pertama orang menyelupkan kaki ke dalam kolam berisi kumpulan ikan ini, akan memberikan sensasi menggelitik, karena sentuhan mulut-mulut ikan akan tepat mampu mengenai simpul-simpul syarap, hingga menimbulkan rasa geli tapi senang, bisa mengenyahkan stres sesaat sambil menikmati udara segar pegunungan yang sejuk dan dapat menenangkan pikiran. Ditambah lagi hisapan-hisapan ini bisa memberikan micromassage di kulit bagian atas.
Wah ketiduran nih.......Ibu ini, enak sih diterapi ikan Nilem, di alam terbuka lagi, asyik mau sering kesini..ah!!!!
Selain itu, isapan ikan tersebut untuk melepaskan kulit mati di sekitar telapak dan jari-jari kaki, serta di bagian lainya. Terapi ikan ini dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit. Bagi mereka yang punya bekas luka di telapak kaki sangat baik, karena kulit mati yang warnanya agak menghitam itu akan lepas oleh isapan ikan (asal jangan luka baru/ atau infeksi). Lainnya terapi ikan dapat untuk merelaksasi otot dan mengendurkan urat syaraf, sehingga tidak heran manakala saatnya tidur, tidur kita betul-betul bisa nyenyak/pulas dan begitu bangun tidur badan akan terasa langsung segar.
Jenis ikan ini juga isapan mulutnya dapat menciptakan micro pelling effect yang berfungsi selain membersihkan sel-sel kulit mati, juga akan merangsang pertumbuhan kulit baru sehingga kulit lebih halus dan elastis. Selain memperbaharui kulit dan memperlancar peredaran darah, ikan nilem juga akan menstimulasi titik titik akupunktur yang akan membuat sistem syaraf jadi lebih rileks. Di kota kuningan terapi ikan ini dipercaya oleh sebagian masyarakat dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit, sehingga setiap akhir pekan pengunjung ketempat wisata terapi ikan tersebut padat pengunjung datang dari berbagai pelosok, dari luar kota dan luar pulau hanya untuk terapi ikan ditempat ini.
Terapi ikan atau juga Fish Pedicure ini lebih menyenangkan ketimbang pedikur biasa karena ikan-ikan ini mengangkat kulit-kulit mati tanpa rasa sakit. Sementara pedikur biasa akan mengikis kulit dengan alat yang jika dilakukan terlalu keras bisa mengikis kulit barunya, hingga timbul luka. Bentuk ikan yang kecil-kecil mampu menjangkau daerah-daerah di sela-sela kaki, seperti di antara jari dan daerah pinggir kuku, sehingga lebih tuntas. Fish Pedicure pun tak menggunakan obat-obatan kimia, sehingga aman untuk kulit, bahkan untuk bayi dan anak kecil sekalipun. Menyegarkan dan membersihkan bagian tubuh yang diterapi, menyembuhkan pegal-linu atau rematik, kaki-badan-kepala terasa jadi enteng, stres jadi hilang dan banyak lagi manfaat yang lainnya
15. Terapi ikan, ikan Garra rufa, Ikan Nilem Mangut, sebagai akupungtur alami, Terapi alami, menyembuhkan penyakit
Pada saat ini banyak yang dilakukan orang agar selalu sehat dan berpenampilan prima, bahkan bagaimana tampil cantik. Sehingga cara-cara alternatifpun berkembang di masyarakat yang sebenarnya ingin yang lebih ekonomis. Wajar saja kalau kita ingin hidup sehat dan ekonomis, karena lebih baik mencegah suatu penyakit dari pada mengobati.
Yang sedang trend saat ini adalah terapi ikan yang merupakan akupungtur alami, disebut alami karena ikan yang melaksanakan tugas akupungtur dengan menyentuh kulit manusia, bahkan ikan tersebut mampu menyedot/memakan kulit mati manusia yang mengakibatkan efek:
1. menghaluskan kulit (untuk kecantikan kulit), kulit mati diangkat dan dimakan oleh ikan kemudian kulit baru timbul sehingga menjadikan kulit halus. ikan garra rufa tidak bergigi sehingga tidak akan melukai kulit.
2. merangsang syaraf-syaraf yang hampir mati sehingga sensitifity kembali meningkat. (beberapa penyakit timbul karena urat syaraf kita mati, yang terdapat di simpul-simpul kaki). kita tahu bahwa beribu-ribu simpul syaraf terdapat di kaki yang akan menghungkan ke organ tubuh kita.
3. rangsangan syaraf dapat menyembuhkan beberapa penyakit
4. melancarkan peredaran darah
5. menghilangkan stress
6. menghilangkan kulit pecah-pecah
7. menghilangkan dan mencegah penyakit kulit
8. menghilangkan pegal-pegal
9. mengurangi tumpukan lemak
10. mencegah tumbuhnya cell liar.
Pijat terapi dengan ikan (Icthyotherapy) yang saat ini sedang trend, dimana terapi ini bisa anda jumpai di indoor maupun di out door. Di Mall atau di salon misalnya anda bisa menggunakan jasa ikan ini dengan harga bervariasi antara Rp. 30.000 sd Rp. 75,000 per 30 menit. Mengapa mahal karena ikan yang di gunakan juga mahal. Nama ikan tersebut adalah Ikan Garra rufa (famili: cyprinidae) berasal dari turkey, dengan harga antara Rp 2.500 sd. 6.000 per ekor, ukuran ikan antara 2,5 cm – 4 cm. Populasi ikan per satu meter kubik air adalah antara 750 sampai dengan 1.000 ekor, dengan populasi ini akan terasa sensasinya.
Terapi dengan Ikan lain
· ikan Chin-chin (Oreochromis mosssambicus, famili: Ciclididae) yang berasal dari china ada juga yang mengatakan dari Afrika ikan ini biasa juga untuk terapi tetapi ikan ini bergigi, ikan chin-chin mirip persis ikan mujair yang ada di Indonesia.
· Nilem Mangut (Ostreochlilus hasseltii) mulut ikan ini tidak bergigi sehingga cocok untuk digunakan sebagai terapi ikan, ikan ini sifatnya herivora atau pemakan tumbuhan.
Ikan Nilem Mangut mempunyai kelebihan dibandingkan dengan ikan terapi lainnya, yaitu ikan ini lebih besar dari garra rufa sehingga sensasinya lebih terasa, tidak bergigi tetapi mulutnya ditutupi lipatan kulit lunak dan berumbai berupa kulit elastis yang berguna untuk menghisap makanan atau menghisap kulit mati, yang jelas ikan ini lebih murah sehingga untuk memudahkan modal usaha anda ataupun bagi anda yang ingin mempunyai kolam kecil sebagai terapi di rumah untuk pribadi.
Efek Samping dari terapi ikan bagi kesehatan
Terapi ikan atau Fish Treat ini memang bukan lagi hal baru, namun tak ada salahnya untuk menilik lagi kegunaan dan kelebihan Fish Treat yang makin banyak digemari ini.
adapun manfaat terapi ikan adalah Membersihkan Kulit dan Mengusir Stres
Menurut Fillya, terapi Fish Pedicure - Fish Pedicures ini lebih menyenangkan ketimbang pedikur karena ikan-ikan ini mengangkat kulit-kulit mati tanpa rasa sakit. Sementara pedikur akan mengikis kulit dengan alat yang jika dilakukan terlalu keras bisa mengikis kulit barunya, hingga timbul luka.Bentuk ikan yang kecil-kecil mampu menjangkau daerah-daerah di sela-sela kaki, seperti di antara jari dan daerah pinggir kuku, sehingga lebih tuntas. Fish Spa atau Fish Pedicure - Fish Pedicures pun tak menggunakan obat-obatan kimia, sehingga aman untuk kulit, bahkan untuk bayi dan anak kecil.Diterangkan pula oleh Fillya, di Kenko Fish Spa yang terletak di LG Senayan City, Jakarta, mereka menggunakan kolam-kolam ikan yang difilter dan menggunakan ozonisasi, sehingga selalu dalam keadaan bersih. Tak perlu takut tertular penyakit apapun.
Ikan-ikan Treat Pedicure dan Pedicures Treat ini akan melepaskan enzim dari mulut mereka yang sekaligus membuat kulit terasa lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tak sehat.Kali pertama Anda menyelupkan kaki ke dalam kolam berisi kumpulan ikan Treat Pedicure dan Pedicures Treat ini, akan memberikan sensasi menggelitik, hingga menimbulkan rasa senang yang bisa mengenyahkan stres sesaat sambil menikmati atmosfer ruangan yang menenangkan.Ditambah lagi hisapan-hisapan Dr. Fish (begitu ikan-ikan ini diberi nama) ini bisa memberikan micromassage di kulit bagian atas. Belum puas? Lanjutkan ke Kenko Reflexology untuk terapi pijatan keahlian mereka yang terletak persis di sebelah ruang kolam Fish Spa atau Treat Fish.
Namun adapun manfaatnya yang satu ini ada efek sampingnya bagi esehatan kita.simak artikel yang saya ambil dari www.republika.co.id ini
Menurut Fillya, terapi Fish Pedicure - Fish Pedicures ini lebih menyenangkan ketimbang pedikur karena ikan-ikan ini mengangkat kulit-kulit mati tanpa rasa sakit. Sementara pedikur akan mengikis kulit dengan alat yang jika dilakukan terlalu keras bisa mengikis kulit barunya, hingga timbul luka.Bentuk ikan yang kecil-kecil mampu menjangkau daerah-daerah di sela-sela kaki, seperti di antara jari dan daerah pinggir kuku, sehingga lebih tuntas. Fish Spa atau Fish Pedicure - Fish Pedicures pun tak menggunakan obat-obatan kimia, sehingga aman untuk kulit, bahkan untuk bayi dan anak kecil.Diterangkan pula oleh Fillya, di Kenko Fish Spa yang terletak di LG Senayan City, Jakarta, mereka menggunakan kolam-kolam ikan yang difilter dan menggunakan ozonisasi, sehingga selalu dalam keadaan bersih. Tak perlu takut tertular penyakit apapun.
Ikan-ikan Treat Pedicure dan Pedicures Treat ini akan melepaskan enzim dari mulut mereka yang sekaligus membuat kulit terasa lebih lembut juga mencegah pertumbuhan kulit yang tak sehat.Kali pertama Anda menyelupkan kaki ke dalam kolam berisi kumpulan ikan Treat Pedicure dan Pedicures Treat ini, akan memberikan sensasi menggelitik, hingga menimbulkan rasa senang yang bisa mengenyahkan stres sesaat sambil menikmati atmosfer ruangan yang menenangkan.Ditambah lagi hisapan-hisapan Dr. Fish (begitu ikan-ikan ini diberi nama) ini bisa memberikan micromassage di kulit bagian atas. Belum puas? Lanjutkan ke Kenko Reflexology untuk terapi pijatan keahlian mereka yang terletak persis di sebelah ruang kolam Fish Spa atau Treat Fish.
Namun adapun manfaatnya yang satu ini ada efek sampingnya bagi esehatan kita.simak artikel yang saya ambil dari www.republika.co.id ini
REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Terapi ikan, Anda mengenalnya kan? Terapi yang tengah menjadi tren di sejumlah negara termasuk Indonesia ini melibatkan ikan kecil untuk menggigit sel-sel kulit mati. Klien cukup mencelupkan kaki mereka ke kolam dangkal penuh dengan ratusan ikan kecil Garra Rufa, kemudian membiarkan sang ikan 'bekerja' menggigiti lapisan kulit mati Anda.
Namun, berhati-hatilah. Orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah atau luka terbuka berisiko tertular infeksi melalui terapi ini. Adalah organisasi Health Protection Agency (HPA) yang mengingatkan hal ini dan menyarankan orang dengan diabetes atau psoriasis untuk tak melakukaan terapi ini.
Bahkan, juru bicara HPA menyebut risiko paling 'menyeramkan' dari terapi ini, yaitu kemungkinan tertular hepatitis atau HIV/AIDS.
Dr Hilary Kirkbride, konsultan ahli epidemiologi di HPA, menyatakan infeksi dapat ditularkan dalam berbagai cara - dari ikan ke orang selama proses menggigit, dari kontak dengan air yang terkontaminasi, atau dari orang ke orang melalui berbagi tangki yang sama.
Di Inggris, terapi ini tengah populer. Di salon-salon, spa ikan, demikian diistilahkan, dibanjiri pelanggan.
Spa ikan telah dilarang di beberapa negara bagian AS.Meskipun peringatan terakhir, perlakuan memanjakan telah dianut oleh para Beberapa selebriti dan bintang olahraga juga menjadi pelanggannya, termasuk pemain sepak bola Manchester City Vincent Kompany, dan presenter TV kondang Amy Childs dan James Argent.
Terapi Ikan Potensi Sebarkan Infeksi Hepatitis C
Di beberapa negara, layanan terapi ikan telah dilarang.
Terapi ikan Garra Rufa (rasimunway.blogspot.com)
VIVAlife- Menikmati waktu santai sambil merendam kaki di dalam bak berisi ratusan ikan Garra Rufa atau biasa dikenal dengan metode pedikur dengan terapi ikan, kini sedang menjadi tren di dunia kecantikan dan kesehatan.
Namun dibalik manfaatnya, para ahli memperingatkan bahwa terapi ini bisa menjadi cara berbahaya yang berisiko tinggi menjadi penyebar infeksi hepatitis C.
Seperti dikutip laman Telegraph, para dokter menyatakan, pedikur ikan bisa menyebarkan infeksi dari orang ke orang melalui luka terbuka dan menyebabkan terjadinya penyebaran infeksi hepatitis C.
"Mereka yang dengan diabetes, psoriasis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat rentan," ujar Lembaga Perlindungan Kesehatan di Inggris yang telah mengeluarkan peringatan tersebut.
Aktivitas terapi ini memang sangat digilai sebagian masyarakat dunia termasuk di Asia Timur. Namun, beberapa negara bagian AS, termasuk Florida, Texas, New Hampshire dan Washington, sangat mengkhawatirkan metode ini, karena takut, infeksi dapat menyebar melalui luka terbuka. Inilah sebabnya mengapa beberapa negara di AS, melarang layanan terapi ikan.
Tak hanya itu, kondisi kolam terapi ikan yang terlalu kecil dan seringkali digunakan oleh banyak orang, dikhawatirkan pula menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme, dengan demikian masalah kesehatan dapat meningkat, baik ketika bakteri ditularkan oleh ikan, atau dari kondisi airnya sendiri dan dari satu orang ke orang lainnya.
Sesungguhnya, air dalam bak terapi ikan harus selalu disterilkan. Namun, karena khawatir ikan Garra Rufa yang ada di dalamnya mati, sehingga, pemilik layanan terapi ini, jarang sekali melakukan steriliasi air.
Salah seorang dermatolog asal India, Swati asli Mumbai mengamati masalah ini. Ini, katanya bisa menjadi konsekuensi berat. "Terapi ikan yang mungkin tampak menyegarkan dapat mempengaruhi kulit. Dan dapat menyebabkan infeksi kaki bagi beberapa orang. Kontak dengan darah atau bakteri dari orang lain di dalam air dan juga ikan, dengan tubuh Anda juga dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti HIV," katanya.
Dokter kulit lainnya, Dr SS Trasi juga mengungkapkan bagaimana kulit seseorang yang halus juga bisa menderita karena air dalam bak terapi ikan yang tak higienis. "Selama perawatan, seseorang merendamkan kaki dalam tangki yang berisi air hangat bersama dengan ikan kecil ompong. Ikan-ikan itu hanya makan kulit mati, tetapi kadang-kadang mereka juga cenderung menggigit kulit dengan luka terbuka," katanya.
Meski masalah ini menjadi perdebatan para dokter di banyak negara, namun, pakar kulit lainnya, Risha Mehta mengatakan agar masyarakat tidak langsung panik mendengar kabar ini. "Jika Anda benar-benar ingin melakukan pedikur ikan, di sini atau di luar negeri, akan lebih baik, memeriksa terlebih dahulu bahwa Anda tidak memiliki kondisi kesehatan yang buruk. Juga melihat, bahwa kaki Anda tidak memiliki luka terbuka atau kondisi kulit menular. Ini penting untuk mencegah terjadinya risiko penyakit berbahaya." (sj)
Namun dibalik manfaatnya, para ahli memperingatkan bahwa terapi ini bisa menjadi cara berbahaya yang berisiko tinggi menjadi penyebar infeksi hepatitis C.
Seperti dikutip laman Telegraph, para dokter menyatakan, pedikur ikan bisa menyebarkan infeksi dari orang ke orang melalui luka terbuka dan menyebabkan terjadinya penyebaran infeksi hepatitis C.
"Mereka yang dengan diabetes, psoriasis atau sistem kekebalan tubuh yang lemah sangat rentan," ujar Lembaga Perlindungan Kesehatan di Inggris yang telah mengeluarkan peringatan tersebut.
Aktivitas terapi ini memang sangat digilai sebagian masyarakat dunia termasuk di Asia Timur. Namun, beberapa negara bagian AS, termasuk Florida, Texas, New Hampshire dan Washington, sangat mengkhawatirkan metode ini, karena takut, infeksi dapat menyebar melalui luka terbuka. Inilah sebabnya mengapa beberapa negara di AS, melarang layanan terapi ikan.
Tak hanya itu, kondisi kolam terapi ikan yang terlalu kecil dan seringkali digunakan oleh banyak orang, dikhawatirkan pula menjadi sarang berkembangnya mikroorganisme, dengan demikian masalah kesehatan dapat meningkat, baik ketika bakteri ditularkan oleh ikan, atau dari kondisi airnya sendiri dan dari satu orang ke orang lainnya.
Sesungguhnya, air dalam bak terapi ikan harus selalu disterilkan. Namun, karena khawatir ikan Garra Rufa yang ada di dalamnya mati, sehingga, pemilik layanan terapi ini, jarang sekali melakukan steriliasi air.
Salah seorang dermatolog asal India, Swati asli Mumbai mengamati masalah ini. Ini, katanya bisa menjadi konsekuensi berat. "Terapi ikan yang mungkin tampak menyegarkan dapat mempengaruhi kulit. Dan dapat menyebabkan infeksi kaki bagi beberapa orang. Kontak dengan darah atau bakteri dari orang lain di dalam air dan juga ikan, dengan tubuh Anda juga dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti HIV," katanya.
Dokter kulit lainnya, Dr SS Trasi juga mengungkapkan bagaimana kulit seseorang yang halus juga bisa menderita karena air dalam bak terapi ikan yang tak higienis. "Selama perawatan, seseorang merendamkan kaki dalam tangki yang berisi air hangat bersama dengan ikan kecil ompong. Ikan-ikan itu hanya makan kulit mati, tetapi kadang-kadang mereka juga cenderung menggigit kulit dengan luka terbuka," katanya.
Meski masalah ini menjadi perdebatan para dokter di banyak negara, namun, pakar kulit lainnya, Risha Mehta mengatakan agar masyarakat tidak langsung panik mendengar kabar ini. "Jika Anda benar-benar ingin melakukan pedikur ikan, di sini atau di luar negeri, akan lebih baik, memeriksa terlebih dahulu bahwa Anda tidak memiliki kondisi kesehatan yang buruk. Juga melihat, bahwa kaki Anda tidak memiliki luka terbuka atau kondisi kulit menular. Ini penting untuk mencegah terjadinya risiko penyakit berbahaya." (sj)