Sedih melihat anak sedang menderita demam dan kadang-kadang juga mengkhawatirkan. Melihat anak tergolek lemah dan hilang keceriaan sudah barang tentu memuat setiap orangtua tak tega. Namun ingat, demam adalah sebuah kasus yang kerap terjadi pada anak.
Demam merupakan mekanisme pertahanan tubuh melawan infeksi. Tubuh butuh meningkatkan suhu badan untuk membunuh kuman. Dalam banyak kasus, demam sebenarnya tak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya.
Berikut beberapa fakta yang perlu Anda tanamkan dalam pikiran serta beberapa tips mengatasi demam pada anak.
· Seberapa sering anak menderita demam?
Dari seluruh kasus demam, infeksi adalah hal yang paling umum menyebabkannya. Secara mengejutkan, demam dapat sering terjadi pada anak-anak.
· Seberapa lama demam pada anak umumnya terjadi?
Demam dapat terjadi dalam kurun waktu yang bervariasi, mulai dari sehari hingga 3 hari.
· Seberapa sering Anda perlu mengecek suhu badan anak?
Tergantung situasi, sebaiknya tanyakan hal ini pada dokter anak. Kendati pada umumnya, orangtua tak perlu mengukur suhu badan terlalu sering.
· Termometer apa yang terbaik bagi anak?
Termometer digital adalah yang terbaik. Selain dapat membaca secara akurat, termometer digital dapat digunakan untuk mengukur suhu secara bervariasi. Bisa secara oral, rektal juga di ketiak. Pada anak yang masih kecil, pengukuran secara rektal dikatakan lebih akurat dibanding yang lain. Pada anak usia 4 hingga 5 tahun, bisa diukur melalui oral. Dan, pengukuran suhu badan di ketiak lebih reliabel walaupun ini merupakan cara mendapat suhu badan yang paling mudah. Ingat-ingat untuk menambahkan hitungan pengukuran suhu badan lewat ketiak. Ini akan lebih mendekati suhu badan yang sebenarnya sebagaimana yang dimiliki anak.
Selain mengukur suhu tubuh, perhatikan perilaku anak untuk menyimpulkan kondisi anak. Jika anak mengalami demam namun masih bisa senyum dan bermain, ini masih pertanda baik. Dokter akan lebih menaruh perhatian jika anak sudah menjadi kurang responsif atau menangis tak terkontrol.
Menangani Demam Anak
Berikut yang dapat dilakukan ketika mendapati anak terkena demam.
· Gunakan asetaminofen untuk anak usia 2 tahun ke atas dan ibuprofen untuk anak usia 6 bulan ke atas (juga berdasarkan saran dokter).
· Berikan kompres dingin di dahi anak yang sedang demam. Namun jika anak menggigil, sebaiknya kompres jangan terlalu dingin.
· Seka sekujur tubuh anak dengan spons mandi dan air suam-suam kuku. Jika anak mulai menggigil, hentikan seka air.
· Jaga suhu ruangan tetap nyaman, tidak terlalu dingin atau panas.
· Beri anak yang demam pakaian yang tipis serta selimut tipis.
· Pastikan anak tetap terhidrasi dengan minum yang banyak.
Dalam mengupayakan hal-hal tersebut, berikut yang perlu diperhatikan:
· Jangan gunakan aspirin untuk demam anak. Hal ini dapat menyebabkan kondisi serius yang disebut sindrom Reye’s.
· Hindari menggunakan obat flu kombinasi (misal, untuk pilek dan flu). Ini tidak aman bagi anak usia 4 tahun ke bawah. Sedangkan pada anak yang lebih tua, obat ini kurang bisa dijelaskan bagaimana bekerjanya. Jika Anda memutuskan untuk menggunakan obat flu, baca label (juga boks indikasi) dan pilih yang sesuai dengan gejala diderita anak.
· Jangan gunakan air mandi yang terlampau dingin maupun menyeka kulit anak dengan alkohol. Belum tentu ini dapat mengatasi demam.
· Jika anak merasa kedinginan, jangan balut rapat anak dengan selimut maupun pakaian tebal.
Dan, Anda perlu membawa anak ke dokter jika..
· Suhu badan anak mencapai 40 ° C ke atas. Pada anak berusia 3 bulan, suhu badan di atas 38° C sebaiknya diwaspadai.
· Anak menderita demam lebih dari 3 hari (atau lebih dari 24 jam pada anak dibawah 2 tahun).
· Demam disertai gejala leher kaku, sakit tenggorokan, sakit telinga, ruam maupun sakit kepala.
· Disertai kejang.
· Terlihat sangat sakit, murung dan kurang responsif. Jalan-jalan ke pasar pagi jangan lupa membeli burung, segini dulu buat berbagi lain kali ane sambung....Terima kasih