Kamis, 30 Mei 2013

Info Sehat : Penyakit Demam Berdarah


Penyakit demam berdarah adalah penyakit akut yang disebabkan oleh infeksi virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus betina yang umumnya menyerang pada musim kemarau dan musim hujan. Virus tersebut menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada sistem pembekuan darah sehingga mengakibatkan pendarahan.
Mekanisme pertama, transmisi vertikal dalam tubuh nyamuk. Virus dapat ditularkan oleh nyamuk betina pada telurnya, yang nantinya akan menjadi nyamuk.
Virus juga dapat ditularkan dari nyamuk jantan pada nyamuk betina melalui kontak seksua. Mekanisme kedua, transmisi virus dari nyamuk ke dalam tubuh mahluk vertebrata dan sebaliknya. Yang dimaksud dengan mahluk vertebrata disini adalah manusia dan kelompok kera tertentu.

Nyamuk sendiri mendapatkan virus ini pada saat menggigit manusia sebagai mahluk vertebrata yang saat itu darahnya sedang mengandung virus dengue. Virus yang sampai ke dalam lambung nyamuk akan mengalami replikasi atau memecah diri untuk berkembang biak, kemudian akan bermigrasi dan akhirnya sampai di kelenjar ludah.
Virus memasuki tubuh manusia lewat gigitan nyamuk yang menembus kulit. Aedes Aegypti betina bersifat intermittent feeder, yaitu melakukan pengisapan darah berulang kali sebelum merasa kenyang. Sifat inilah yang menjadi penyebab nyamuk Aedes Aegypti dalam saat yang sama dapat menginfeksi beberapa orang dalam satu keluarga atau dalam area yang berdekatan.
Empat hari kemudian virus akan mereplikasi dirinya secara tepat. Apabila jumlahnya sudah cukup, virus akan memasuki sirkulasi darah, dan mulai saat itulah manusia yang terinfeksi akan mengalami gejala panas.
Namun reaksi tubuh manusia terhadap virus ini dpaat berbeda. Perbedaan reaksi ini juga akan memanifestasikan perbedaan penampilan gejala klinis dan perjalanan penyakit.

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , , | Leave a comment

Penanganan Demam Berdarah di Indonesia


Sistem pengelolaan kesehatan masyarakat yang dimiliki pemerintah Indonesia seakan belum berjalan. Jika KLB sudah terjadi, barulah ada koordinasi antara rumah sakit.
Puskesmas dan Dinas Kesehatan menjadi kambing hitam, selain masyarakat sendiri yang dituduh karena tidak mau menjaga kesehatan di lingkungannya.
Parahnya lagi, dengan kondisi KLB pun, inisiatif rumah sakit tentunya akan tetap menerapkan prinsip “hanya yang punya uang yang bisa berobat dan dilayani dengan baik” ironisnya, Pemerintah justru menyerahkan pengawasannya kepada masyarakat secara gratis lewat juru pemantau jenti atau “jumantik”, setelah urusan korban meninggal.
Bayangkan, Departemen Kesehatan sudah mencatat 12.482 penderita DBD di 21 Provinsi, 241 diantaranya meninggal dunia, hingga akhir Februari 2004. Bahkan, Provinsi Jakarta sebagai pusat negara, menempati peringkat tertinggi-4252 jumlah penderita, 47 orang diantaranya meninggal dunia.
Menurut Rita Kusriastuti dari Bagian Arbovirusasi Departemen Kesehatan, kejadian DBD 2004 dua kali lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. “Penyemprotan secara massal bukanlah penyelesaian tepat. Nyamuk bertelur 200-400 butir per hari, disemprot lalu mati, tapi esok harinya nyamuk baru lahir lagi”, kata Rita dari Depkes.
Sebenarnya DBD bukanlah penyakit baru karena terjadi hampir setiap tahun seiring dengan perubahan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau. Masyarakat Indonesia sudah tahu tanda-tanda dan cara penularan penyakit DBD, karena DBD masuk ke Indonesia sejak 36 tahun lalu.
Pencegahannya pun sederhana saja dan tidak perlu teknologi tinggi seperti pada kasus SARS yang untuk memastikan penyakitnya perlu pemeriksaan laboratorium di Atlanta. Hanya saja untuk memberantas DBD diperlukan langkah jelas dengan menumbuhkan perubahan sikap dan kesadaran semua pihak, terutama masayarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya.

Pemeriksaan Demam Berdarah Dengue


Pemeriksaan Dengue NS1 Antigen adalah pemeriksaan terhadap antigen non struktural-1 dengue (NS1) yang dapat mendeteksi infeksi virus dengue dengan lebih awal dibandingkan pemeriksaan antibodi dengue, bahkan pada hari pertama mulai demam. 
Pemeriksaan demam berdarah dengue NS1 Antigen sebaiknya dilakukan pada penderita yang mengalami demam disertai gejala klinis infeksi virus denguen (pada hari 1-3 mulai demam) untuk mendeteksi infeksi akut disebabkan virus dengue.
Deteksi awal adanya infeksi dengan dengue sangat penting karena kita dapat melakukan terapi suportif dan pemantauan pasien dengan segera dan hasil ini tentunya akan mengurangi resiko komplikasi seperti demam berdarah dengue dan dengue shock syndrome yang dapat berakibat kematian.

Posted in Uncategorized | Tagged , , , , , , , | Leave a comment

Deteksi Dini DBD


Demam dengue adalah penyakit yang disebabkan virus dengue yang masuk ke tubuh manusia melalui gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi terutama Aedes Aegypti. 
Demam berdarah dengue merupakan demam virus akut yang umumnya disertai sakit kepala, nyeri otot sendi atau tulang, ruam, gejala-gejala penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia).
Dengue haerrhagic fever (DHF) atau demam berdarah dengue (DBD) adalah demam dengue yang ditunjukkan dengan gejala klinis utama : demam tinggi, fenomena pendarahan, sering dengan pembesaran hati, dan pada beberapa kasus yang parah ditandai dengan gangguan sirkulasi.
Infeksi virus dengue dengan manifestasi klinis yang berat dapat berkembang manjadi penurunan volume cairan sirkulasi/plasma dalam tubuh (hipovolemia) yang disebabkan pendarahan plasma yang disebut dengue shock syndrome (DSS).
Infeksi virus dengue dapat menyebabkan manifestasi klinis yang bervariasi mulai dari asimtomik/ tanpa gejala sampai manifestasi klinis yang berat yang mengakibatkan kematian. Demam dengue merupakan manifestasi klinis yang ringan,sedangkan DBD dan DSS merupakan manifestasi klinis yang berat. Jika terdapat gejala infeksi virus dengue segera lakukan pemeriksaan penyakit demam berdarah laboratorium untuk mengetahui ada tidaknya infeksi virus dengue tersebut.

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , , , , , , , | Leave a comment

Demam Karena DBD


Demam bisa menjadi gejala dari penyakit serius, seperti demam berdarah . Namun bila demam baru berlangsung satu hari, sulit membedakan antara demam berdarah dengan demam karena penyakit lain, seperti influenza, sakit tenggorokan atau tifus, karena gejalanya mirip.  Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) demam pada anak bisa dicurigai DBD jika :
1. Demam mendadak tinggi 2-7 hari.
2. Ada gejala pendarahan, mislanya bintik-bintik merah dikulit yang tidak hilang meski kulit diregangkan, gusi berdarah, mimisan dan tinja berdarah. Bintik-bintik merah dikulit bisa muncul sendiri atau dibuat muncul dengan uji bendung. Uji ini dilakukan menggunakan alat pengukur tekanan darah yang digembungkan di seputar lengan hingga pembuluh darah tertekan. Bila positif akan muncul bintik-bintik merah.
3. Ada pembesaran hati (organ hati membesar saat dilakukan perabaan)
4. Terjadi syok, denyut nadi melemah dan cepat, tekanan darah turun, anak gelisah, tangan dan kaki dingin.
5. Pemeriksaan laboratorium trombosit turun dan terjadi kenaikan kekentalan darah. Trombosit kurang dari 100.000/ul dan hematokrit meningkat 20% dari normal.
Pemeriksaan trombosit dan hematokrit merupakan tes awal sederhana yang bisa membuat kita curiga adanya demam berdarah seperti mimisan, gusi berdarah, dan sebagainya. Jumlah trombosit normal adalah 150-200.000/ ul . Trombosit yang turun bisa karena penyakit lain seperti campak, demam chikungunya, infeksi bakteri seperti tifus, dan lain-lain. Pada demam berdarah, trombosit baru turun setelah 2-4 hari.
Hematokrit menunjukkan peningkatan pada penderita DBD. Untuk anak Indonesia, nilai hematokrit normal sekitar 37-43%. Hematokrit yang meningkat merupakan hal yang penting, karena dapat membedakan DBD dengan infeksi virus lain. Namun, perlu pemeriksaan yang lebih khusus seperti menemukan virus dengue, atau uji reaksi antibodi dan antigen untuk menentukan demam berdarah.
Pemeriksaan darah yang dilakukan terlalu dini (misalnya demam baru satu hari) belum bisa memperkirakan, apakah anak kena DBD. Bila demam telah berlansung 3-4 hari , barulang hematokrit meningkat dan trombosit menurun. Kadang pemeriksaan ditambah dengan tes Widal untuk menyingkirkan tifus.
Anak yang baru demam 1 hari tidak perlu dirawat dirumah sakit. Orangtua cukup membantu cukup  memantau perkemabangan penyakit anak dirumah. Anak perlu minum banyak dan suhu badan terus dipantau. Biasanya dokter akan meminta orangtua datang lagi, jika setelah 3 hari demam tidak reda.
Akan dilakukan pemeriksaan hemoglobin, trombosit, dan hematokrit. Bila hasil laboratorium menunjukkan ada tanda-tanda penurunan trombosit atau peningkatan hematokrit, anak harus masuk rumah sakit. Apalagi kalau sudah 3 hari demam tidak turun, atau muncul gejala demam berdarah seperti mimisan, gusi berdarah, muntah, lemah, dan gelisah.

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , , , , | Leave a comment

Pengelolaan Demam Berdarah


Sistem pengelolaan kesehatan masyarakat yang dimiliki pemerintah INdonesia seakan belum berjalan. Jika KLB sudah terjadi, barulah ada koordinasi antara rumah sakit.
Puskesmas dan Dinas Kesehatan menjadi kambing hitam, selain masyarakat sendiri yang dituduh karena tidak mau menjaga kesehatan di lingkungannya.
Parahnya lagi, dengan kondisi KLB pun, inisiatif rumah sakit tentunya akan tetao menerapkan prinsip “hanya yang punya uang yang bisa berobat dan dilayani dengan baik” ironisnya, Pemerintah justru menyerahkan pengawasannya kepada masyarakat secara gratis lewat juru pemantau jenti atau “jumantik”, setelah urusan korban meninggal.
Bayangkan, Departemen Kesehatan sudah mencatat 12.482 penderita DBD di 21 Provinsi, 241 diantaranya meninggal dunia, hingga akhir Februari 2004. Bahkan, Provinsi Jakarta sebagai pusat negara, menempati peringkat tertinggi-4252 jumlah penderita, 47 orang diantaranya meninggal dunia.
Menurut Rita Kusriastuti dari Bagian Arbovirusasi Departemen Kesehatan, kejadian DBD 2004 dua kali lebih parah dibandingkan tahun sebelumnya. “Penyemprotan secara massal bukanlah penyelesaian tepat. Nyamuk bertelur 200-400 butir per hari, disemprot lalu mati, tapi esok harinya nyamuk baru lahir lagi”, kata Rita dari Depkes.

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , , , , | Leave a comment

Demam Berdarah di Indonesia


DBD bukanlah penyakit baru karena terjadi hampir setiap tahun seiring dengan perubahan musim, dari musim penghujan ke musim kemarau. Masyarakat Indonesia sudah tahu tanda-tanda dan cara penularan penyakit DBD, karena DBD masuk ke Indonesia sejak 36 tahun lalu.
Pencegahannya pun sederhana saja dan tidak perlu teknologi tinggi seperti pada kasus SARS yang untuk memastikan penyakitnya perlu pemeriksaan laboratorium di Atlanta. Hanya saja untuk memberantas DBD diperlukan langkah jelas dengan menumbuhkan perubahan sikap dan kesadaran semua pihak, terutama masayarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya.

Dengan jumlah penduduk besar, seharusnya masyarakat Indonesia bisa jadi kekuatan, tolong menolong, dan bergotong royong membersihkan lingkungan.
Bayangkan hanya dengan langkah sederhana yaitu pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang dilakukan dengan kegiatan 3M, seharusnya mata rantai penularan Aedes Aegypti sebagai penyebab DBD dapat di putus, sehingga tidak sampai menyebar luas.

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , , , , | Leave a comment

Penyakit Demam Berdarah


Apabila melihat negara tetangga, Malaysia, Singapura, dan Vietnam, mungkin warga Indonesia hanya bisa menggigit jari. Karena di negara-negara tersebut ternyata sudah berhasil mencanangkan bebas demam berdarah.
Keberhasilan itu bisa didapat karena perhatian pemerintah terhadap masalah kesehatan lingkungan sangat tinggi. Di Singapura, masalah kesehatan lingkungan bahkan sudah dimasukkan ke dalam peraturan pemerintah, diantaranya bahwa pemilik rumah yang terdapat jentik nyamuk akan dikenakan denda maksimal $2.000 Singapura atau setara dengan rp. 11,2 juta.
Rupanya negara tetangga yang terkenal dengan kebersihan dan kerapihannya itu pada tahun 2005 pernah di landan wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) atau Dengue Hemmorhagic Fever . Saat itu, 14.209 orang terjangkit dan 19 diantaranya meninggal .
Itulah peristiwa terburuk bagi Singapura.

Melihat kenyataan tersebut pemerintah Singapura bersama-sama masyarakat segera melakukan pemeriksaan ke kompleks perumahan, apartemen, dan pusat perbelanjaan. Ternyata sebagian besar nyamuk Aedes Aegypti bersarang di air jernih yang tergenang pada pot bunga yag tersebar hampir diseluruh negeri berpenduduk 4,5 juta jiwa.
Pemerintah Singapura segera menerapkan aturan ketat, minimal dua hari sekali Health Inspector, atau petugas kesehatan memeriksa jentik nyamuk yang ada di poy-pot bunga tersebut. Demikian juga para ilmuwan dan lembaga-lembaga di Singapura, sibuk melakukan penilitian, dan hasilnya luar biasa, hanya kurang dari satu tahun, Masyarakat Singapura dapat menikmati hasilnya, bebas dari gigitan nyamuk demam berdarah. Bagaimana dengan Indonesia ?
Kini kasus demam berdarah sudah menjadi perhatian Internasional, dengan jumlah kasus diseluruh dunia mencapai 50 juta orang pertahun.
Namun di Indonesia penyakit yang satu ini tidak begitu mengalami perkembangan positif. Bahkan hingga maret 2004 sudah 12 provinsi di nyatakan sebagai daerah KLB (Kejadian Luar Biasa). Menurut Kasubdin P2-P&PL Dinas Kesehatan Kota Bandung, dr. Chadidjah Thaib, M.Sc, sejak Januari-Oktober 2005, terjadi peningkatan jumlah kasus dan kematian dari warga kota Bandung akibat penyakit DBD, tercatat jumlah penderita sebanyak 2.558 orang dan meninggal 27 orang.
Jumlah kematian akibat DBD bisa bertambah kalau warga masih belum memiliki kesadaran yang tinggi menyangkut kesehatan dan kebersihan lingkungan (Pikiran Rakyat, 15 Oktober 2005)

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , | Leave a comment

Obat Tradisional Demam Berdarah


Ada cara tradisional yang layak dicoba karena sudah terbukti khasiatnya untuk menaikkan kadar trombosit sebagai pertolongan terhadap penderita DBD, diantaranya dengan memberikan jambu biji (psidium guajava) secukupnya, ditambah 10 gr kunyit, 10 gr temulawak lalu di jus dan diminum.
Jambu biji adalah buah ajaib yang akrab dalam kehidupan kita yang memberikan multimanfaat bagi kesehatan.
Buah ini sangat kaya dengan vitamin C dan beberapa jenis mineral yang mampu menangkal berbagai jenis penyakit degeneratif, serta menjaga kebugaran tubuh.
Bisa juga dengan mengonsumsi ramuan yang terdiri dari 30 gr daun dewa segar ditambah 30 gr sambiloto segar direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring, lalu diminum hangat-hangat. Atau bubuk kunyit ditambah bubuk temulawak dan bubuk sambiloto, masing-masing 5 gr, diseduh dengan air mendidih tambahkan madu secukupnya, lalu diminum hangat-hangat.
Penderita DBD dapat mengalami gangguan pada trombosit atau butiran darah merahnya menurun yang dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah. Untuk mengatasinya, dapat memanfaatkan 30 gr sambiloto segar ditambah 30 gr daun dewa segar, direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring lalu diminum .
Agar terhindar dari gigitan nyamuk dapat memanfaatkan 10 gr temu hitam ditambah 10 gr kunyit, 10 gr temulawak, 10 gr sambiloto, direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 300 cc, airnya disaring kemudian di campur madu secukupnya lalu diminum.

Posted in Penyakit Demam Berdarah | Tagged , , , , | Leave a comment

Pencegahan Demam Berdarah



Biasanya DBD akan menyerang orang-orang yang tinggal didaerah pinggiran, kumuh, lembab, serta anak-anak berusia di bawah 15 tahun.
Namun tidak menutup kemungkinan orang yang tinggal diperumahan elite pun bisa terserang DBD, karena dirumahnya banyak air tergenang, baik di pot-pot bunga atau di kolam ikan yang jernih airnya.
Untuk mencegah serangan, tentunya dengan membasmi nyamuk Aedes yang menjadi media virus dengan tidak menyediakan tempat perkembangbiakannya di tempat lembab dan berair.
Untuk memberantas nyamuk itu, jentik-jentik atau sarang-sarangnya harus diberantas. Karena tempat berkembangbiaknya ada dirumah-rumah dan tempat-tempat umum, maka setiap keluarga harus menutup peluang bagi nyamuk untuk berkembangbiak dengan cara melaksanakan pemberantasan sarang nyamuk atau PSN-DBD, secara teratur sekurang-kurangnya seminggu sekali.
Ciptakan lingkungan yang sehat dan bersih. Tanami halaman disekitar rumah dengan tanaman yang dapat mengusir nyamuk seperti tumbuhan sereh, lavender, dan zodia.
Pemberantasan sarang nyamuk meliputi kegiatan 3M-Plus yaitu menguras tempat penampungan air secara teratur, mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menutup rapat tempat penampungan air, dan memberikan abate untuk membunuh jentik-jentik nyamuk.
Kontrol dan bersihkan secara rutin tmpat-tempat yang ada genangan air seperti vas bunga, dispenser, kloset, tong sampah, ember, bak kamar mandi, bak kontrol atau penampung air, bawah kulkas, kolam ikan hias, botol, ban bekas, dan barang-barang bekas lainnya, agar tidak menjadi sarang untuk berkembang biak. Selain itu, fogging dan memutuskan mata rantai pembiakan Aedes aegypti denan abasitas, juga harus dilakukan.
Bila seseorang terserang DBD, pertolongan pertama yang bisa dilakaukan adalah memberi minum sebanyak-banyaknya dengan air yang sudah dimasak, seperti air susu, teh, air benig, oralit, atau air minum lainnya. Sementara itu si penderita dapat di kompres dengan air dingin atau air es, dan diberi obat penurun panas seperti parasetamol. Selanjutnya, si penderita harus segera di bawa kerumah sakit.

Posted in Uncategorized | Tagged , , , , | Leave a comment

Gejala Demam Berdarah


Bentuk reaksi tubuh manusia terhadap keberadaan virus dengue dengan terjadinya netralisasi virus pada pembuluh darah kecil di kulit berupa gejala ruam (rash). Kemudian terjadi gangguan pada fungsi pembekuan darah sebagai akibat dari penurunan jumlah dan kualitas komponen-komponen beku darah yang menimbulkan manifestasi perdarahan. Terjadi kebocoran pada pembuluh draah yang mengakibatkan keluarnya komponen plasma atau cairan darah dari dalam pembuluh darah menuju rongga perut berupa gejala asites, dan rongga selaput paru berupa gejala efusi pleura. Jika tubuh manusia hanya memberi reaksi pertama dan kedua, orang itu akan menderita demam dengue.
Sementara, jika ketiga reaksi terjadi, orang itu akan mengalami DBD dengue. Jika demam dengue terjadi, gejala yang timbul adalah rasa demam, suhu badan mencapai 39-40 derajat celcius, dan disertai dengan menggigil. Demam ini hanya berlangsung 5-7 hari.
Saat demam berakhir, sering kali dalam bentuk turun mendadak, disertai dengan banyak keringat, dan tubuh yang loyo. Kadang-kadang, dikenal istilah demam biphasik, yaitu demam yang berlangsung selama beberapa hari, sempat turun ditengahnya menjadi normal, lalu naik lagi dan turun lagi disaat penderita telah sembuh.

Timbulnya gejala panas akan segera disusul dengan timbulnya keluhan nyeri pada seluruh tubuh dan kadar trombosit darah menurun, bisa kurang dari 100.000/mm3.
Pada umumnya, yang dikeluhkan adalah nyeri otot, nyeri sendi, punggung, dan nola mata yang terasa sakit apabila di gerakkan.
Adanya gejala nyeri ini, masyarakat awam sering menyebutnya sebagai flu tulang. Setelah penderita sembuh, gejala-gejala nyeri pada seluruh tubuh juga akan hilang. Ruam yang dapat timbul pada saat awal panas (daerah muka, leher, dan dada memerah).
Ruam juga dapat timbul pada hari keempat setelah menderita sakit, berupa bercak-bercak merah kecil seperti bercak pada penyakit campak.
Kadang-kadang ruam yang seperti campak ini hanya timbul pada daerah tangan atau kaki saja sehingga memberi bentuk spesifik. Pada infeksi virus dengue apalagi pada bentuk klinis DBD dengue, selalu disertai dengan tanda perdarahan.
Hanya saja perdarahan ini tidak selalu didapat secara spontan oleh penderita. Bahkan sampai sebagian besar penderita, tanda ini baru muncul setelah di lakukan test tourniquet.
Bentuk-bentuk perdarahan spontan yang terjadi pada penderita demam dengue dapat berupa perdarahan kecil-kecil di kulit (petechiae), agak besar dikulit (echimosis), gusi, hidung, dan kadang-kadang dapat terjadi perdarahan masif yang dapat berkhir dengan kematian.
Pada anak-anak tertentu, jika menderita panas disertai dengan berdarah di hidung (epistaksis), hal itu dikenal sebagai habitual epitaksis, akibat kelainan sementara dari komponen beku darah yang disebabkan oleh segala bentuk infeksi dan tidak hanya oleh virus dengue.
Ada juga pada penderita lainnya, jika minum obat disaat panas akan disusul dengan terjadinya perdarahan di hidung.

Sumber ; http://penyakitdemamberdarah.com/

Demam berdarah


Salah satu gejala demam berdarah adalah munculnya ruam pada kulit.
Demam berdarah (DB) adalah penyakit demam akut yang disebabkan oleh virus dengue, yang masuk ke peredaran darah manusia melalui gigitan nyamuk dari genus Aedes, misalnya Aedes aegypti atau Aedes albopictus. Terdapat empat jenis virus dengue berbeda, namun berelasi dekat, yang dapat menyebabkan demam berdarah. Virus dengue merupakan virus dari genus Flavivirus, famili Flaviviridae.[3] Penyakit demam berdarah ditemukan di daerah tropis dan subtropis di berbagai belahan dunia, terutama di musim hujan yang lembap. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan setiap tahunnya terdapat 50-100 juta kasus infeksi virus dengue di seluruh dunia.

Penyebab


Virus dengue penyebab penyakit demam berdarah

Nyamuk Aedes aegypti adalah vektor pembawa virus dengue penyebab penyakit demam berdarah.
Penyebab utama penyakit demam berdarah adalah virus dengue, yang merupakan virus dari famili Flaviviridae. Terdapat 4 jenis virus dengue yang diketahui dapat menyebabkan penyakit demam berdarah. Keempat virus tersebut adalah DEN-1, DEN-2, DEN-3, dan DEN-4. Gejala demam berdarah baru muncul saat seseorang yang pernah terinfeksi oleh salah satu dari empat jenis virus dengue mengalami infeksi oleh jenis virus dengue yang berbeda. Sistem imun yang sudah terbentuk di dalam tubuh setelah infeksi pertama justru akan mengakibatkan kemunculan gejala penyakit yang lebih parah saat terinfeksi untuk ke dua kalinya. Seseorang dapat terinfeksi oleh sedikitnya dua jenis virus dengue selama masa hidup, namun jenis virus yang sama hanya dapat menginfeksi satu kali akibat adanya sistem imun tubuh yang terbentuk.
Virus dengue dapat masuk ke tubuh manusia melalui gigitan vektor pembawanya, yaitu nyamuk dari genus Aedes seperti Aedes aegypti betina dan Aedes albopictus. Aedes aegypti adalah vektor yang paling banyak ditemukan menyebabkan penyakit ini. Nyamuk dapat membawa virus dengue setelah menghisap darah orang yang telah terinfeksi virus tersebut. Sesudah masa inkubasi virus di dalam nyamuk selama 8-10 hari, nyamuk yang terinfeksi dapat mentransmisikan virus dengue tersebut ke manusia sehat yang digigitnya. Nyamuk betina juga dapat menyebarkan virus dengue yang dibawanya ke keturunannya melalui telur (transovarial). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa monyet juga dapat terjangkit oleh virus dengue, serta dapat pula berperan sebagai sumber infeksi bagi monyet lainnya bila digigit oleh vektor nyamuk.
Tingkat risiko terjangkit penyakit demam berdarah meningkat pada seseorang yang memiliki antibodi terhadap virus dengue akibat infeksi pertama. Selain itu, risiko demam berdarah juga lebih tinggi pada wanita, seseorang yang berusia kurang dari 12 tahun, atau seseorang yang berasal dari ras Kaukasia.

Manifestasi Klinis

Infeksi virus dengue dapat bermanifestasi pada beberapa luaran, meliputi demam biasa, demam berdarah (klasik), demam berdarah dengue (hemoragik), dan sindrom syok dengue.

Demam berdarah (klasik)

Demam berdarah menunjukkan gejala yang umumnya berbeda-beda tergantung usia pasien. Gejala yang umum terjadi pada bayi dan anak-anak adalah demam dan munculnya ruam. Sedangkan pada pasien usia remaja dan dewasa, gejala yang tampak adalah demam tinggi, sakit kepala parah, nyeri di belakang mata, nyeri pada sendi dan tulang, mual dan muntah, serta munculnya ruam pada kulit. Penurunan jumlah sel darah putih (leukopenia) dan penurunan keping darah atau trombosit (trombositopenia) juga seringkali dapat diobservasi pada pasien demam berdarah. Pada beberapa epidemi, pasien juga menunjukkan pendarahan yang meliputi mimisan, gusi berdarah, pendarahan saluran cerna, kencing berdarah (haematuria), dan pendarahan berat saat menstruasi (menorrhagia).

Demam berdarah dengue (hemoragik)

Pasien yang menderita demam berdarah dengue (DBD) biasanya menunjukkan gejala seperti penderita demam berdarah klasik ditambah dengan empat gejala utama, yaitu demam tinggi, fenomena hemoragik atau pendarahan hebat, yang seringkali diikuti oleh pembesaran hati dan kegagalan sistem sirkulasi darah.[7] Adanya kerusakan pembuluh darah, pembuluh limfa, pendarahan di bawah kulit yang membuat munculnya memar kebiruan, trombositopenia dan peningkatan jumlah sel darah merah juga sering ditemukan pada pasien DBD. Salah satu karakteristik untuk membedakan tingkat keparahan DBD sekaligus membedakannya dari demam berdarah klasik adalah adanya kebocoran plasma darah. Fase kritis DBD adalah seteah 2-7 hari demam tinggi, pasien mengalami penurunan suhu tubuh yang drastis. Pasien akan terus berkeringat, sulit tidur, dan mengalami penurunan tekanan darah. Bila terapi dengan elektrolit dilakukan dengan cepat dan tepat, pasien dapat sembuh dengan cepat setelah mengalami masa kritis. Namun bila tidak, DBD dapat mengakibatkan kematian.

Sindrom Syok Dengue

Sindrom syok adalah tingkat infeksi virus dengue yang terparah, di mana pasien akan mengalami sebagian besar atau seluruh gejala yang terjadi pada penderita demam berdarah klasik dan demam berdarah dengue disertai dengan kebocoran cairan di luar pembuluh darah, pendarahan parah, dan syok (mengakibatkan tekanan darah sangat rendah), biasanya setelah 2-7 hari demam. Tubuh yang dingin, sulit tidur, dan sakit di bagian perut adalah tanda-tanda awal yang umum sebelum terjadinya syok. Sindrom syok terjadi biasanya pada anak-anak (kadangkala terjadi pada orang dewasa) yang mengalami infeksi dengue untuk kedua kalinya. Hal ini umumnya sangat fatal dan dapat berakibat pada kematian, terutama pada anak-anak, bila tidak ditangani dengan tepat dan cepat. Durasi syok itu sendiri sangat cepat. Pasien dapat meninggal pada kurun waktu 12-24 jam setelah syok terjadi atau dapat sembuh dengan cepat bila usaha terapi untuk mengembalikan cairan tubuh dilakukan dengan tepat. Dalam waktu 2-3 hari, pasien yang telah berhasil melewati masa syok akan sembuh, ditandai dengan tingkat pengeluaran urin yang sesuai dan kembalinya nafsu makan.

Diagnosis


Uji ELISA dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya interaksi antigen dan antibodi terhadap virus dengue.
Penyakit demam berdarah didiagnosis dengan melihat gejala yang muncul, seperti demam tinggi dan munculnya ruam.. Namun, karena gejala penyakit demam berdarah kadangkala sulit dibedakan dengan penyakit malaria, leptospirosis, maupun demam tifoid maka biasanya pekerja medis atau dokter akan terlebih dahulu mengecek sejarah kesehatan dan perjalanan pasien untuk mencari informasi kemungkinan pasien tergigit nyamuk. Selain itu untuk mendapatkan ketepatan diagnosis yang lebih tinggi umumnya dilakukan berbagai uji laboratorium. Beberapa tes yang biasanya dilakukan adalah studi serologi untuk mengetahui ada tidaknya antibodi terhadap virus dengue di tubuh pasien, menghitung titer antibodi terhadap virus dengue, dan penghitungan sel darah lengkap (sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit).[10] Selain itu, uji laboratorium lain yang dapat dilakukan adalah uji inhibisi hemaglutinasi, uji ELISA, dan reaksi berantai polimerase reverse transcriptase untuk mendeteksi antigen, antibodi, atau asam nukleat spesifik terhadap virus dengue. Uji-uji tersebut dapat memakan waktu beberapa hari.

Pencegahan


Pengasapan atau fogging bermanfaat membunuh nyamuk Aedes dewasa untuk mencegah penyebaran demam berdarah.
Hingga kini, belum ada vaksin atau obat antivirus bagi penyakit ini. Tindakan paling efektif untuk menekan epidemi demam berdarah adalah dengan mengontrol keberadaan dan sedapat mungkin menghindari vektor nyamuk pembawa virus dengue. Pengendalian nyamuk tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa metode yang tepat, yaitu:
  • Lingkungan
Pencegahan demam berdarah dapat dilakukan dengan mengendalikan vektor nyamuk, antara lain dengan menguras bak mandi/penampungan air sekurang-kurangnya sekali seminggu, mengganti/menguras vas bunga dan tempat minum burung seminggu sekali, menutup dengan rapat tempat penampungan air, mengubur kaleng-kaleng bekas, aki bekas dan ban bekas di sekitar rumah, dan perbaikan desain rumah.[1]
  • Biologis
Secara biologis, vektor nyamuk pembawa virus dengue dapat dikontrol dengan menggunakan ikan pemakan jentik dan bakteri.
  • Kimiawi
Pengasapan (fogging) dapat membunuh nyamuk dewasa, sedangkan pemberian bubuk abate pada tempat-tempat penampungan air dapat membunuh jentik-jentik nyamuk. Selain itu dapat juga digunakan larvasida.[1]
Selain itu oleh karena nyamuk Aedes aktif di siang hari beberapa tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan senyawa anti nyamuk yang mengandung DEET, pikaridin, atau minyak lemon eucalyptus, serta gunakan pakaian tertutup untuk dapat melindungi tubuh dari gigitan nyamuk bila sedang beraktivitas di luar rumah.[12] Selain itu, segeralah berobat bila muncul gejala-gejala penyakit demam berdarah sebelum berkembang menjadi semakin parah.[12]

Pengobatan


Obat yang mengandung acetaminofen, misalnya tilenol, sangat disarankan bagi penderita demam berdarah untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam.
Sampai saat ini belum ada obat spesifik bagi penderita demam berdarah. Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka waktu 2 minggu. Tindakan pengobatan yang umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu parah adalah pemberian cairan tubuh (lewat minuman atau elektrolit) untuk mencegah dehidrasi akibat demam dan muntah, konsumsi obat yang mengandung acetaminofen (misalnya tilenol) untuk mengurangi nyeri dan menurunkan demam serta banyak istirahat. Aspirin dan obat anti peradangan nonsteroidal seperti ibuprofen dan sodium naproxen justru dapat meningkatkan risiko pendarahan. Bagi pasien dengan demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.
Seseorang yang terkena demam berdarah juga harus dicegah terkena gigitan nyamuk, karena dikhawatirkan dapat menularkan virus dengue kepada orang lain yang sehat.

Epidemiologi

Demam berdarah diyakini merupakan salah satu penyakit yang sudah ada lama di dunia. Jejak rekam mengenai penyakit dengan gejala yang serupa telah ditemukan di ensiklopedia medis dari Cina tertanggal tahun 992. Seiiring dengan perkembangan global di bidang pelayaran dan industri pengiriman barang melalui laut di abad ke 18 dan 19, kota-kota pelabuhan bertambah dengan pesat dan menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai bagi pertumbuhan nyamuk vektor bagi penyakit demam berdarah. Nyamuk dan virus yang berperan dalam penyakit ini terus menyebar ke berbagai daerah baru dan telah menyebabkan banyak epidemi di seluruh dunia. Salah satu epidemi demam berdarah yang paling pertama terjadi di daerah Asia Tenggara.
Laporan resmi pertama mengenai pasien yang terjangkit penyakit serupa demam berdarah terjadi pada tahun 1779.
Belum adanya vaksin atau obat antivirus bagi virus dengue membuat demam berdarah menjadi salah satu penyakit yang mendapatkan perhatian sangat serius secara global.

Sumber : Wikipedia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar